Senin, 13 Oktober 2008
Organ
Beberapa organ tubuh
1. USUS
Merupakan bagian dari sistem pencernaan.
Disusun dari beberapa jaringan, susunan dari luar ke dalam adalah:
a. Jaringan ikat serosa, fungsinya untuk menggantungkan usus ke organ lain
b. Jaringan otot polos memanjang
c. Jaringan otot polos melingkar
d. Jaringan ikat longgar
e. Jaringan otot polos mukosa
f. Jaringan ikat longgar mukosa
g. Jaringan epitel silindris yang merupakan jaringan terdalam dari rongga usus
Di samping jaringan-jaringan tersebut di atas terdapat juga jaringan-jaringan lain (jaringan saraf, jaringan darah dan lain-lain) yang menunjang kerja usus.
Gambar 1 :
Susunan umum organ saluran cerna (usus).
2. TRAKEA/BATANG TENGGOROK
Merupakan bagian dari sistem pernafasan.
Trakea disusun atas 3 lapis jaringan, dari luar ke dalam :
a. Jaringan ikat padat
b. Jaringan rulang rawan dan jaringan otot polos
c. Jaringan epitel silindris berlapis banyak bersilia
SISTEM ORGAN
Kumpulan dari berbagai organ dan menjalankan tugas tertentu disebut sistem organ.
Sistem organ yang terdapat dalam tubuh manusia antara lain
1. SISTEM INTEGUMEN/KULIT
2. SISTEM PENCERNAAN
3. SISTEM SIRKULASI
4. SISTEM RESPIRASI/PERNAFASAN
5. SISTEM EKSKRESI
6. SISTEM REPRODUKSI
7. SISTEM KERANGKA
8. SISTEM OTOT
9. SISTEM SARAF
10. SISTEM HORMON
Jaringan saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf.
Gbr. Sel saraf (neuron) dengan akson dan dendrit).
Terdapat 3 macam sel saraf
1. | Sel Saraf Sensorik |
2. | Sel Saraf Motorik |
3. | Sel Saraf Penghubung |
Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas.
Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf.
Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek.
Gambar 1 :
Diagram susunan jaringan otot kerangka, dari
keseluruhan otot sampai tingkat molekuler.
Jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3 macam :
1. | Jaringan Otot Polos Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. | |
Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan. |
| |
2. | Jaringan Otot Lurik Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis otot ini melekat pada kerangka tubule. Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh saraf sadar. Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang. | |
Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras. | Gbr. Serabut otot lurik | |
3. | Jaringan Otot Jantung/Miokardium Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat. |
|
Jaringan Epitel
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan.
Berdasarkan bentuk dan susunannya jaringan epitel dibagi menjadi
1. Epitel Pipih
a. | Epitel pipih selapis |
b. | Epitel banyak lapis Contoh: pada kulit, rongga mulut, vagina. |
2. Epitel Kubus
a. | Epitel kubus selapis |
b. | Epitel kubus banyak lapis Contoh: pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit. |
Gbr. 1. Epitel kubus selapis
2. Epitel pipih selapis
3. Jaringan ikat
(diambil dari lapisan allantois dan amnion embrio babi).
3. Epitel Silindris
a. | Epitel silindris selapis Contoh: pada lambung, jonjot usus, kantung empedu, saluran pernafasan bagian atas. | Gbr. Epitel silindris banyak lapis bersilia . |
b. | Epitel silindris banyak lapis Contoh: pada saluran kelenjar ludah, uretra. | |
c. | Epitel silindris banyak lapis semu/epitel silindris bersilia Contoh: pada trakea, rongga hidung. |
4. Epitel Transisional
Merupakan bentuk epitel banyak lapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan berdasarkan bentuknya. Bila jaringannya menggelembung bentuknya berubah.
Contoh: pada kandung kemih.
Gbr 3. Epitel transisional dari kandung kemih anjing.
A : kandung kemih kosong
B : kandung kemih berisi urine
Sebagai jaringan yang menutup seluruh permukaan luar dan dalam tubuh setiap organisme, jaringan epitel mempunyai fungsi sebagai berikut
1. Sebagai pelindung
2. Sebagai kelenjar
3. Sebagai penerima rangsang
4. Sebagai lalu lintas keluar masuknya zat
pertumbuhan dan perkembangan hewan
Perkembangan hewan diawali dengan pembentukan zigot sebagai hasil pembuahan sperma dan sel telur (ovum) yang disebut fertilisasi. Perkembangan zigot kemudian menjadi embrio.
Fase yang dilalui pada perkembangan meliputi, morula, blastula, gastrula dan organogenesis. Berikut ini akan dijelaskan mengenai fase-fase tersebut :
1. Morula
Zigot sebagai awal perkembangan akan mengalami pembelahan sel dari satu sel menjadi dua sel, kemudian menjadi empat sel, hingga kemudian menjadi sel dengan pembelahan yang terakhir. Fase inilah yang disebut dengan fase Morula, morula memiliki bentuk seperti buah markisa atau bom granat pada TNI.
Sumber : web.gccaz.edu
Gambar 1.5. Fase Morula
2. Blastula
Setelah morula, maka terjadi perkembangan menjadi sel yang memiliki lubang di tengahnya, lubang tersebut adalah saluran yang memiliki pembuluh darah dan disebut dengan blastosol, dan fase perkembangannya di sebut blastulasi.
Sumber : www.mtholyoke.edu
Gambar 1.6. Fase blastula
3. Gastrulasi
Fase ini terjadi pembelahan yang berbeda kecepatannya antara daerah kutub dengan daerah tengah sel, sehingga terbentuk lapisan pada sel tersebut, lapisan luar (ektoderm), lapisan tengah (mesoderm), dan lapisan dalam (endoderm).
Sumber : www.cnas.missouristate.edu
Gambar 1.7. Fase Gastrula
4. Organogenesis
Fase ini, terbentuk organ-organ baru disetiap lapisan yaitu :
Ektoderm : sistem saraf, otak, sumsum tulang belakang, kulit, indera, rambut, kuku, dan medula kelenjar adrenal.
Mesoderm : rongga tubuh, kulit dalam, otot, tulang, pembuluh darah, ginjal, ureter, testis, ovarium, oviduk, uterus, dan sistem limfa.
Endoderm : faring, esophagus, lambung, usus, hati, pancreas, trakea, dan paru-paru.
Sumber : www.med.kyoto-u.ac.jp
Gambar : 1.8. Fase Organogenesis pada manusia